Selasa, 19 November 2013

Hasil yang di capai

Cerpen

Hasil yang di capai


Fhera baru saja selesai mengerjakan PR, ketika emaknya dari dapur memanggilnya. Belum lagi sempat merapikan buku-bukunya, Fhera langsung berani menemui emaknya. Memang Fhera adalah anak yang patuh dan menghormati emaknya.
 
“emak manggil Fhera yah mak?” Tanyanya setelah dimuka pintu dapur
“iya. Suah belajar? Kalau sudah bantu mak dulu. Emak mau pergi keluar  sebentar beli sayur.”
“Baik mak,” jawab Fhera segera mengambil alih pekerjaan emaknya. Emaknya bergegas keluar rumah.

Fhera kini duduk dibangku kelas IX. Artinya, Fhera sudah berada pada tahun mengecap pendidikan  dibangku SMP. Bahkan tinggal  beberapa hari lagi i akan menempuh ujian akhir yang didalamnya ada Ujian Nasional (UN). Untuk menghadapi itu Fhera mengikuti les di sekolahnya pada sore hari.

Menurut guru yang mengajarnya, Fhera memang pantas diacungi jempol. Disamping pintar, Dia dikenal murid yang baik hati, patuh, disiplin, taat, dan bersemangat. Kawan-kwannya sangat respek kepadanya. Menurut mereka, Fhera adalah sosok teman yang menjadi panutan, Fhera adalah siswi yang pantas menyandang gelar MURID BERPRESTASI.
“mak senin depan Fhera tidak usah bawa kerupik lagi yah ke sekolah , soalnya senin-kamis kami mau UN jadi anak kelas VII & VIII tidak sekolahi jadi pasti yang beli sedikit,”, kata Fhera tak berapa lama setelah emaknya kembali.
“yaudah kalau begitu, belajar lah dengan sungguh-sungguh agar lulus ujianmu nanti. Sudah mantap ujianmu?” Balas emak sambil mengelus rambut Fhera dangan penuh kasih sayang
Syukurlah mak, kami sudah dibekali guru dengan les tambahan. Mudah-mudahan berhasil… tolong doakan Fhera yah mak?
“ mak akan tetap mendoakanmu. Begitupun, kamu juga jangan lupa berdoa?” Balas emak mengingatkan
Terimakasih yah mak
***

Hari demi hari Fhera menjalani kesibukan rutinitasnya, belajar dan membantu emaknya. Apalagi tinggal beberapa hari menjelang ujian akhir tiba, Fhera kelihatannya semakin focus belajar. Kadang-kadang Fhera sampai lupa makan. Karena itulah emaknya terus mengingatkan agar Fhera tidak larut dengan belajar saja, tetapi perlu istirahat yang cukup.
Begitulah persiapannya untuk menghadapi ujian akhir ini. Fhera takut tidak berhasil, apalagi kepala sekolahnya sudah memberitahu bahwa tidak ada lagi ujian ulangan. Sehingga membuat Fhera menghadapi ujian ini betul-betul sesuatu yang menegangkan.
 Bayangkan, betapa sakitnya kalau tidak lulus ujian. Gara-gara beberapa hari menjalani ujian hilang apa yang sudah diraih selama 3 tahun di SMP.

Tak terasa, Fhera pun sudah melewati hari pertama mengikuti UN
“ Bagaimana Fhera? Sulit ujiannya?” Tanya emak menyambut kepulangan Fhera sehabis mengikuti UN hari pertama.  “gak ada masalah? Kawan-kawanmu bagaimana? Ada yang curang? Sambut emak memberondong Fhera dengan sejumlah pertanyaan.
Fhera hanya tersenyum melihat emaknya.
“mak, mak”. Gimana Fhera mau jawab pertanyaan emak banyak sekali?
“iya juga yah. Habisnya emak khawatir dan gak sabar dengar kabarnya.”Kata emak.
Yah namanya juga ujian, mak. Ada yang mudah dan ada yang sulit. Yang mudah dapat diselesaikan dengan cepat, sedangkan yang sulit agak lambat” tapi syukurlah Fhera masih dapat menjawab semuanya. Emak tak usah khawatir”, jelas Fhera menenangkan hati emaknya.

Empat hari Fhera sudah mengeluti soal-soal UN. Memang menurutnya soal-soal ujian itu terjangkau.  Karena apa Yang di dengarnya selama 3 tahun mengikuti pembelajaran sungguh mendukung. Ditambah lagi dengan adanya les tambahan.
Akhirnya pengumuman kelulusan SMP dan sederajat akan Fhera terima hari ini. Fhera bercita-cita masuk ke SMK agar setelah tamat Fhera bisa langsung kerja.
Dengan hati berdetak cenat-cenut tak karuan Fhera menunggu emaknya yang mengambil amplop kelulusan.

“ mak, Gimana hasilnya”,kata Fhera dengan suara panic
“nih amplopnya” kata emak sambil memberi sebuah amplop.
 dengan tangan bergetar, Fhera membuka amplopnya dan terpancar wajah yang cerah dan tetes air mata kebahagiaan di pipi Fhera.
“mak, Fhera LULUS! Nilai Fhera rata-rata >85 mak”, katanya dengan girang.
“ Selamat yah nak, emak sangat bangga punya anak seperti kamu” kata emak sembari memeluk Fhera dengan serangkaian kasih sayang.

*** SELESAI ***


By : Feby Debora ( Fhera) J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar